TUGAS
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
ETIKA
BERHUBUNGAN DALAM
SISTEM
INFORMASI
NAMA : ERLYNA SEPTIKAWATI
NPM : 47211806
KELAS : 3DA01
BAB
I
PENDAHULUAN
Secara umum,
perkembangan teknologi informasi ini mengganggu hak privasi individu. Bahwa
banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya,
misalnya: dengan pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat
mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Belum lagi ada
sebagian orang yang memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang
lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan serta hobinya. Adapula yang
memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal. Bukan
suatu hal yang baru bila kita mendengar bahwa dengan kemajuan teknologi ini,
maka semakin meningkat kejahatan dengan memanfaatkan teknologi informasi ini.
Sebelum saya membahas tentang etika yang berhubungan dari sistem informasi,
saya ingin menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem informasi.
Sistem informasi adalah
satu system yang berbasis computer yang menyediakan informasi bagi pemakainya
termasuk dalam suatu organisasi. Sedangkan system informasi manajemen adalah
system yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi,
manajemen serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal
dengan ungkapan lainnya seperti “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan
Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengertian etika adalah
secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang
berarti watak kesusilaan atau adat. Kata ini identik dengan perkataan moral
yang berasal dari kata latin “mos” yang dalam bentuk jamaknya “mores” yang
berarti juga adat atau cara hidup. Etika dan moral memiliki arti yang sama, tetapi
dalam pemakaian sehari-harinya memiliki sedikit perbedaan. Moral atau moralitas
biasa dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.
Etika dari sistem
komputer interaktif memfokuskan bagaimana sistem (atau dapat digunakan) oleh
para pengguna. Berikut ini adalah beberapa aspek pekerjaan yang dipusatkan
tersebut. (Johnson, 2001, Bynum dan Rogerson, 2003, Erman dan Shauf, 2002,
Edgar, 1997):
• Kebijakan-kebijakan (policies)
• Isu moral dan sah (legal)
• Bertanggung jawab dan etika
professional
• Etika hacker dan hacker
• Netiquette
• Privacy
• Hak milik
• Isu sosial dan demokratis
• Ungkapan bebas
• Tanggungjawab dan kewajiban
Dalam suatu masyarakat
yang memiliki kesadaran sosial, tentunya setiap orang diharapkan dapat
melakukan apa yang benar secara moral, etis dan mengikuti ketentuan hukum yang
berlaku. Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah.
Tindakan kita juga diarahkan oleh etika (ethics).
Program etika adalah
suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk
mengarahkan pegawai dalam melaksanakan pernyataan komitmen. Suatu aktivitas
yang umum adalah pertemuan orientasi yang dilaksanakan bagi pegawai baru.
Selama pertemuan ini, subyek etika mendapat cukup perhatian. Contoh lain dari
program etika adalah audit etika. Dalam audit etika adalah sesorang auditor
internal mengadakan pertemuan dengan seorang manajer selama beberapa jam untuk
mempelajari bagaimana unit manajer tersebut melaksanakan pernyataan komitmen.
Dari berbagai
permasalahan etika dan sosial yang berkembang berkaitan dengan pemanfaatan
sistem informasi, dua hal penting yang menjadi tantangan manajemen untuk
dihadapi, yaitu:
1. Memahami
risiko-risiko moral dari teknologi baru.
Perubahan teknologi
yang cepat mengandung arti bahwa pilihan yang dihadapi setiap individu juga
berubah dengan cepat begitu pula keseimbangan antara risiko dan hasil serta
kekhawatiran kemungkinan terjadinya tindakan yang tidak benar. Perlindungan
atas hak privasi individu telah menjadi permasalahan etika yang serius dewasa
ini. Di samping itu, penting bagi manajemen untuk melakukan analisis mengenai
dampak etika dan sosial dari perubahan teknologi. Mungkin tidak ada jawaban
yang selalu tepat untuk bagaimana seharusnya perilaku, tetapi paling tidak ada
perhatian atau manajemen tahu mengenai risiko-risiko moral dari teknologi baru.
2. Membangun kebijakan
etika organisasi yang mencakup permasalahan etika dan sosial atas sistem
informasi.
Manajemen bertanggung
jawab untuk mengembangkan,melaksanakan, dan menjelaskan kebijakan etika
organisasi. Kebijakan etika organisasi berkaitan dengan sistem informasi
meliputi, antara lain: privasi, kepemilikan, akuntabilitas, kualitas sistem,
dan kualitas
hidupnya. Hal yang
menjadi tantangan adalah bagaimana memberikan program pendidikan atau
pelatihan, termasuk penerapan permasalahan kebijakan etika yang dibutuhkan.
ETIKA
SISTEM INFORMASI
Berikut adalah etika
dari sistem informasi :
1. Privasi
Merupakan hak seseorang
untuk memberikan atau tidak informasi
yang akan diakses. Yang menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi
pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang tidak diberi izin untuk
melakukannya. Privasi dibedakan menjadi privasi fisik dan privasi informasi
Privasi fisik ialah hak seseorang untk mencegah sseseorang yang tidak
dikehendaki terhadap waktu, ruang, dan properti (hak milik), sedangkan privasi
informasi adalah hak individu untuk menentukan kapan, bagaimana, dan apa saja
informasi yang ingin dikomunikasikan dengan pihak lain.
2. Akurasi
Merupakan data yang
diberikan harus tepat. Akurasi terhadap informasi merupakan faktor yang harus
dpenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidak akurasian informasi dapat
menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dan bahkan membahayakan.
3. Propertis
Merupakan suatu perlindungan
terhadap hak cipta. Perlindungan terhadap hak properti yang sedang digalakkan
saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI(hak atas kekayaan intelektual). Di
Amerika Serikat, kekayaan intelektual diatur melalui tiga mekanisme, yaitu hak
cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
4. Akses
Merupakan akses yang
diberikan kepada semua kalangan.
MANFAAT STRATEGIS UNTUK
SISTEM INFORMASI
Manfaat sistem
informasi manajemen dapat menolong perusahaan untuk :
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam
teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih
efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi
keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada
teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk
memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan
besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki
persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat
(lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih
bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM.
automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari
inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung
beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah
membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara
perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal
ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada
agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan
telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan
segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun Sumber-sumber Informasi
Strategis
Teknologi sistem
informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis
sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti
memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi
strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk
mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang
sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang
efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan
informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang
kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen. Fungsi dari
sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau
alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi
untuk menolongend user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi
sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat.
Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users
manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Hubungan etika dengan
pemanfaatan sistem informasi sangatlah banyak berkaitan, baik itu dari segi
positif maupun negatif. Hubungannya juga memberikan andil yang baik bagi dunia
sistem informasi khususnya TI dengan aturan-aturan yang telah dibuat semoga
bisa menjadi catatan agar etika di sistem informasi tidak memberikan dampak
buruk kepada pengguna atau penyedia informasi. Hubungan etika dengan sistem
informasi itu memberikan gambaran perilaku manusiawi yang dimiliki oleh setiap
manusia namun harus berdasarkan norma-norma yang sesuai dengan
kemasyarakatannya. Akhirnya hubungan keduanya dapat menjadi tolak ukur untuk
dapat menggunakan sistem informasi dengan cara yang mudah dan patut kepada
aturan yang berlaku untuk kemudian hari dapat dimanfaatkan dengan baik dan
bijak oleh generasi berikutnya.
Daftar
Pustaka
http://dewipratami.wordpress.com/2010/10/24/manfaat-dan-etika-dari-sistem-informasi/
http://wilya-ayurista.blogspot.com/2012/11/manfaat-etika-dari-sistem-informasi.html
http://arsipilmu04936.blogspot.com/2012/01/hubungan-antara-etika-dengan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar