TUGAS
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
PERANAN
MANAJER DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI DI PERUSAHAAN
NAMA : ERLYNA SEPTIKAWATI
NPM : 47211806
KELAS : 3DA01
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi manajemen adalah bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti
biaya produk, layanan, atau suatu strategis bisnis.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno
yang memiliki arti seni melakukan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal Mary Parker Follet misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara
efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorgansir dan
sesuai dengan jadwal.
1.2 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1.
Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah softskill yaitu
Sistem Informasi Manajemen
2.
Sebagai bahan bacaan dan refensi tambahan bagi
pihak-pihak yang membutuhkan sebagai keperluan
BAB II
PEMBAHASAN
PERAN MANAJER DALAM PERUSAHAAN
2.1 Pengertian Manajer
Manajer
adalah seorang yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian pada suatu
perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi
pekerjaan yang mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin
cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau
organisasi yang berpenghasilan besar biasanya memiliki beberapa orang manajer
umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda. Adapun tugas-tugas seorang manajer, yaitu :
a) Managerial cycle atau siklus
pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan
organisasi, pengendalian, penilaian dan
pelaporan.
b)
Memotivasi,
artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannya untuk berkerja
giat dan membina para bawahan dengan baik dan harmonis.
c)
Manajer
harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.
d)
Manajer
harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan
kepuasan dalam berkerja.
e)
Manajer
harus membina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
f)
Manajer
harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab.
g)
Manajer
harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.
h) Manajer harus mewakili dan membina
hubungan yang harmonis dengan pihak luar.
Peran seorang manajer dalam suatu
organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan seorang manajer menjadi
motivator bagi karyawan-karyawannya adalah salah satu ujung tombak dari
keberhasilan suatu organisasi. Salah satu peran seorang manajer yaitu harus
bisa mengatasi konflik yang ada dalam suatu organisasi yang dipimpinnya
sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang
merassa dirugikan. Seorang manajer dalam
melakukan tugasnya menjamin ketrsediaan, keakuratan, ketepatan dan
keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik dan dibutuhkan oleh
suatu organisasi, sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi ditengah-tengah
lingkungannya.
2.2 Tingkatan Manajer
Pada
organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai
dari bawah ke atas :
a)
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan
manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor),
manajer shift, manajer
area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
b)
Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer
lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara
keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian,
pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
c)
Manajemen puncak (top management),
dikenal pula dengan istilah executive
officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara
umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua
organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida
tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana,
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan
pekerjaan.
2.3 Peran Manajer Dalam Pengelolaan Manajemen Informasi Di Perusahaan
Didalam suatu perusahaan tidak memiliki
manajer bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut karena proses
manajemen dalam perusahaan tersebut tidak berjalan, walaupun sumber daya alat
dan infrastrukturnya lengkap, namun apabila tidak ada yang mengatur maka hal
itu tidak akan ada.
Manajer yang hanya mau menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi
apalagi disalahkan bukan seorang manajer yang baik dan hal itu dapat menurunkan
kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi, dan akhirnya berdampak
pada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi tersebut. Agar
perusahaan tidak menjadi korban dari hal
tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi
masalah dan memiliki cirri-ciri kepemimpinan yang komunikatif.
Gagasan
untuk menggunakan computer sebagai sistem informasi manajemen merupakan
suatu terobosan besar diperusahaan, karena menyadari bahwa para manajer
memerlukan informasi untuk pemecahan masalah. Ketika perusahaan-perusahaan
menjangkau konsep SIM, mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi secara khusus diarahkan untuk mendukung manajemen. Namun,
bukan hanya manajemen yang memperoleh manfaat dari penerapan SIM, non manajer
dan staf ahli juga menggunakan outputnya. Selain itu juga dimanfaatkan oleh
para pemakai yang berada diluar perusahan, yaitu para pelanggan akan menerima
faktur dan laporan transaksinya, para pemegang saham akan menerima cek deviden
dan pemerintah akan menerima laporan pajak.
Pentingnya manajemen informasi dalam perusahaan
disebabkan karena :
a)
Pengaruh ekonomi international
b)
Persaingan dunia
c)
Batas waktu yang singkat
d)
Kendala-kendala social
Meningkatnya
kekompleksan tugas manajemen bisa di bilang akibat tuntan pekerjaan yang
terus bertambah dan terus menuntut untuk jauh lebih baik.keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai tujuannya sngat tergantung pada kemampuan orang yang
mengelola organisasi tersebut .Manajemen sebagai suatu metode yang mengatur,
mengelola organisasi dapat diarti kan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui
orang,jika manajemen suatu organisasi. Maka akan meningkatkan kemakmuran suatu
negara.
Keberadaan alat untuk memecahkan
persoalan dalam perusahaan itu sangat penting untuk memudahkan dalam pengerjaan
pekerjaan.untuk memudahkan pekerjaan dibutuhkan alat seperti komputer.gagasan
untuk menggunakan komputer sebagai sistem manajemen informasi merupakan suatu
terobosan besar,karena menyadari bahwa para manajer membutuhkan informasi untuk
pemecahan masalah.
Tujuan Umum Sistem
Informasi Manajemen Di Perusahaan
a)
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam
perhitungan harga pokok jasa, produk dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen
b)
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan
perbaikan brkelanjutan
c)
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
Peran Manajer
Henry Mintzberg seorang ahli riset
ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh
manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke
dalam tiga kelompok, yaitu :
a) Peran Antar Pribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban
lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai
figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
b) Peran Informasional
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar
informasi, serta peran sebagai juru bicara.
c) Peran
Pengambilan Keputusan
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg
kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh
manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
Keterampilan Manajer
Robert
L Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal
3 keterampilan dasar. Ketiga
keterampilan tersebut adalah :
a) Keterampilan
Konseptual (Conceptional Skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki
keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan
atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide
menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagaiproses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
b)
Keterampilan Berhubungan dengan Orang Lain (Humanity Skill)
Selain kemampuan konsepsional,
manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian
mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
c)
Keterampilan Teknis (Technical Skill)
Keterampilan ini pada umumnya
merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan
teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu,
misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi,
akuntansi dan lain-lain.
Selain
tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W Griffin menambahkan dua keterampilan
dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu :
a) Keterampilan
Manajemen Waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan
seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004,
sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa
ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam sekitar $13 per menit. Dari sana
dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan
perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil
dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
b) Keterampilan
Membuat Keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara
terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling
utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga
langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer
harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Selain
keahilan tersebut, seorang manajer juga harus mengerti mengenai
pengetahuan manajemen yang berbasis
computer yaitu :
a) Mengerti Komputer, Istilah-istilah
computer, keunggulan dan kelemahan computer, kemampuan menggunakan computer
dll.
b) Mengerti Informasi, Bagaimana
menggunakan informasi, perolehan informasi dan bagaimana berbagai informasi
dll.
Teori Manajer dalam Manajemen
Ada 3 teori dasar dalam manajemen,
yaitu :
1.
Model Tradisional
Dalam pendekatan ini manajer menggunakan
pola motivasi tradisional. Manajer berasumsi bahwa pekerjaan itu tidak
menyenangkan bagi manusia, upah lebih penting dari kerja itu sendiri, dan hanya
sedikit sekali orang yang memiliki pengendalian dan pengarahan diri. Oleh
karena itu, maka jalan keluar yang dilakukan manajer adalah melakukan supervise
yang ketat merumuskan berbagai cara dan prosedur kerja sesederhana mungkin, dan
memaksa apa yang diinstruksikan kepada bawahan. Dengan demikian diharapkan
bawahan akan patuh dan menghasilkan apa yang telah ditetapkan.
2.
Model Human Relations
Dalam pendekatan ini manajer
menggunakan pola human relations, manajer berasumsi bahwa bawahannya ingin
merasa berguna dan penting, ingin dikenal sebagai seorang individu yang berarti
dan keinginan tersebut mungkin lebih peting daripada uang. Oleh karena itu,
maka tindakan yang dilakukan para manajer dalam melakukan tugasnya adalah
memuji individu dan bawahannya agar mereka merasa penting/ berguna, selalu
mendengar keluhan dan saran bawahannya, melakukan pengendalian dan pengarahan
diri dalam hal-hal rutin. Dengan demikian diharapkan agar bawahan menjadi lebih
dimanusiakan (dihargai dan senang) dan termotivasi serta bersedia bekerjasama
atas dasar kesadaran diri (secara sukarela).
3.
Model Human Resources
Dalam pendekatan ini, seorang
manajer menggunakan pola human resource. Manajer berasumsi bahwa orang bisa
saja tertarik terhadap pekerjaan yang menantang (tidak selalu uang), memiliki
kreativitas dan inisiatif serta tanggungjawab yang tinggi untuk mengendalikan
dan mengarahkan dirinya. Oleh karenanya, maka yang dilakukan oleh manajer
adalah memanfaatkan kemampuan sumberdaya manusia yang ada pada bawahannya,
memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi dan berinisiatif, serta
memberikan dorongan agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif. Oleh karena
itu, diharapkan terjadinya tanggungjawab yang lebih tinggi dikalangan
bawahannya, sekaligus terjadi perbaikan efisiensi dan peningkatan kepuasan
kerja.
Dari ketiga pendekatan tersebut,
dapat dilihat variasi pola kepemimpinan seorang manajer dalam suatu organisasi,
termasuk manajer public. Pola yang dipilih tentu saja tergantung dari asumsi
dasar yang dianut oleh seorang manager tentang hakekat manusia dalam
organisasi, teknologi yang dimiliki, serta lingkungan dan situasi yang sedang
dihadapi. Disamping itu, model sangat mempengaruhi bentuk struktur organisasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keberadaan alat untuk memecahkan
persoalan dalam perusahaan itu sangat penting untuk memudahkan dalam pekerjaan.
Untuk memudahkan pekerjaan dibutuhkan alat seperti computer. Gagasan untuk
menggunakan computer sebagai sistem informassi manajemen merupakan suatu
terobosan besar didalam perusahaan karena menyadari bahwa para manajer
membutuhkan informasi untuk pemecahan masalah. Dengan demikian para pengguna
dan pelaku system informasi meliputi : Manajer, Non manajer dan orang atau unit
organisasi yang ada dalam lingkunganya.
Pentingnya manajemen informasi dalam perusahaan
disebabkan karena :
a)
Pengaruh ekonomi international
b)
Persaingan dunia
c)
Batas waktu yang singkat
d)
Kendala-kendala social
Selain itu seorang manajer juga
diharapkan bisa menjadi teman sekaligus sebagai orang tua dalam organisasi
sehingga dengan keadaan seperti itu perkembangan organisasi bisa diciptakan
dengan baik dan dapat mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi dalam
organisasinya. Dan dari itu semua seorang manager bisa membawa perusahaan itu
menjadi lebih maju dan lebih baik lagi dengan ketegasan dan sifat pemimpin yang
berwibawa serta dibantu karyawan-karyawannya yang setia bekerja untuk
perusahaan yang sedang dijalankannya.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar