Rabu, 16 November 2011

TUGAS SOFTSKILL 2 (TEORI TERJADINYA ALAM SEMESTA)

PROSES TERJADINYA ALAM SEMESTA

Ada banyak teori tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1.    TEORI NEBULA
Teori nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian teori ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, teori ini lebih dikenal dengan teori nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu,es,dan gas yang disebut Nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.

2.    TEORI PLANETISIMAL
Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Menurut teori ini, proses pembentukan tata surya dimulai ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan sangat cepat dan dekat sekali dengan matahari. Daya tarik yang besar dari bintang menyebabkan massa gas terlempar dari matahari dan mulai mengorbit. Ketika massa gas menjadi dingin, bentuknya berubah menjadi cairan kemudian memadat dan menjadi planet termasuk bumi.

3.    TEORI PASANG SURUT BINTANG
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh Sir James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1918. Mereka berpendapat bahwa planet itu langsung terbentuk dari massa gas asli yang di tarik dari matahari oleh bintang yang lewat. Peristiwa itu terjadi ketika matahari nyaris bersinggungan dengan sebuah bintang.

4.    TEORI BINTANG KEMBAR (AWAN DEBU)
Teori bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle dan Hannes Alven (1915-2001) pada tahun 1956. Mereka mengemukakan bahwa pada mulanya matahari berputar cepat dengan piringan gas di sekelilingnya. Debu dan gas yang berputar berkumpul jadi satu. Partikel debu yang keras saling berbenturan, melekat, dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang terdapat di tengah awan berkembang menjadi matahari.

5.    TEORI KONDENSASI (KUIPER)
Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama Gerard P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Teori kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
 
6.    TEORI BIG BANG (LEDAKAN BESAR)
Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal pembentukan jagat raya. Teori ini menyatakan bahwa dahulu kala galaksi-galaksi pernah saling berdekatan dan berasal dari massa tunggal, kemudian dalam keadaan massa tunggal jagat raya menyimpan suhu dan energi sangat besar. Besarnya energi dan tingginya suhu tersebut menimbulkan ledakan besar yang menghancurkan massa tunggal sehingga terpisah menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagat raya.

7.    TEORI KEADAAN TETAP
Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan demikian, teori ini secara ringkas mengatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk , tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta tidak terhingga besarnya dan tidak terhingga tuanya.

8.    TEORI FOWLER
Galaksi berawal dari suatu kabut gas pijar dengan massa yang sangat besar. Kabut ini kemudian mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar pada sumbunya. Ada massa yang tertinggal, yakni pada bagian luar dari kabut pijar tadi. Massa itu juga mengadakan kontraksi dan kondensasi maka terbentuklah gumpalan gas pijar yaitu bintang-bintang. Bagi yang bermassa besar masih berupa kabut bintang. Dengan cara yang sama, bagian luar bintang yang tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet. Demikian juga bagian planet membentuk satelit bulan

Sumber : Buku detik-detik karangan Tri Haryanto - Winarti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar